Pembusukan Otak di TikTok: Apa Artinya, Mengapa Ini Menjadi Masalah, dan Bagaimana Merek Dapat Menghindarinya

Diterbitkan: 2025-01-20

Pembusukan otak di TikTok adalah ketika konten TikTok “memupuk otak” yang menyebabkan kebodohan intelektual setelah terlalu banyak konten yang mematikan otak.

TikTok mungkin adalah rajanya hiburan cepat, tetapi tidak semua konten diciptakan sama. Faktanya, semakin banyak pengguna yang mengeluhkan kerusakan otak di TikTok, sebuah fenomena di mana konten yang terlalu menstimulasi, berulang, atau dangkal membuat pemirsa merasa terkuras secara mental.

Dari pengeditan yang mencolok hingga tren yang terlalu sering digunakan, kebusukan otak TikTok menjadi kata kunci—dan bukan dalam cara yang baik.

Namun seberapa sering hal ini benar-benar terjadi?

Meskipun tidak ada angka resmi mengenai persentase kerusakan otak di TikTok, pengguna sering kali mengatakan bahwa sebagian besar Halaman Untuk Anda terasa seperti makanan cepat saji bagi otak.

Banyak yang bertanya-tanya: berapa persentase pembusukan otak video di TikTok?

Meskipun TikTok tidak merilis statistik mengenai hal ini, perbincangan yang berkembang seputar “apa itu TikTok yang busuk otak” menyoroti pergeseran platform ke arah konten yang disengaja dan bukannya menstimulasi hal-hal yang berlebihan.

Bagi merek, menghindari kebusukan otak di TikTok bukan sekadar tren—tetapi hal ini penting. Mari kita jawab apa itu TikTok yang busuk otak, jenis konten yang mendorongnya, dan bagaimana bisnis dapat tetap mengikuti perkembangan momen budaya ini.

Apa Itu Istilah Busuk Otak?

Istilah busuk otak adalah frasa dan kata yang digunakan pengguna TikTok untuk mendeskripsikan konten yang membebani otak atau terasa hampa secara kreatif.

Istilah-istilah ini sering kali memiliki konotasi negatif, merujuk pada video yang tidak terlalu berkesan, berulang-ulang, atau terlalu merangsang. Namun, hal ini juga dapat menjadi peringatan bagi pembuat konten dan merek untuk memikirkan kembali pendekatan mereka terhadap pembuatan konten.

Istilah Busuk Otak Populer yang Perlu Anda Ketahui

1. Busuk Otak

Ungkapan OG. Ini digunakan untuk menggambarkan mati rasa mental yang timbul karena menelusuri konten yang terlalu merangsang atau berulang-ulang.

  • Contoh: “Saya sudah menggunakan TikTok selama tiga jam, dan saya bersumpah sekarang otak saya rusak.”

2. Inti Kekacauan

Mengacu pada konten yang sengaja dibuat kacau, dengan pemotongan cepat, musik keras, teks berkedip, dan banyak hal terjadi sekaligus.

  • Contoh: “Video ini benar-benar inti kekacauan—saya bahkan tidak bisa memproses apa yang sedang terjadi.”

3. Tren Berlebihan

Istilah ini menunjukkan kelelahan karena melihat tren atau meme yang sama berulang tanpa henti di seluruh platform.

  • Contoh: “Saya tidak bisa menonton sinkronisasi bibir lagi dengan suara ini—saat ini sedang tren yang berlebihan.”

4. Makanan Sampah Digital

Menjelaskan konten yang menyenangkan dan mencolok namun pada akhirnya membuat pengikut merasa tidak puas.

  • Contoh: “Peretasan kehidupan yang mencolok ini hanyalah junk food digital—kelihatannya bagus tetapi tidak memiliki nilai nyata.”

5. Melebihi Neraka

Digunakan untuk mendeskripsikan video dengan terlalu banyak suara, pengeditan, dan visual yang terjadi secara bersamaan, sehingga membuat pemirsa merasa kewalahan.

  • Contoh: “Video ini mengirim saya ke neraka yang luar biasa—otak saya tidak tahan.”

6. Tren Kelelahan

Menggambarkan perasaan lelah yang muncul saat kreator dan penonton melihat tren yang sama menyebar di seluruh platform.

  • Contoh: “Kelelahan tren itu nyata—suara ini sudah harus dihentikan.”

7. Gulir Rasa Bersalah

Penyesalan yang dirasakan pengguna setelah menyadari bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menelusuri konten busuk otak.

  • Contoh: “Ini sudah tengah malam, dan saya merasa sangat bersalah karena membuang-buang waktu di TikTok yang merusak otak.”

Jadi Apa Itu Pembusukan Otak TikTok?

Busuk otak TikTok mengacu pada konten yang membuat pemirsa terlalu terstimulasi atau terpanggang secara mental.

Ini adalah efek samping dari video yang dangkal, berulang, atau terlalu kacau yang menawarkan kepuasan instan namun tidak memiliki nilai yang bertahan lama.

Pengguna menggambarkannya sebagai perasaan terkotak-kotak setelah menelusuri konten yang tidak berarti terlalu lama.

Contoh Video di TikTok Brain Rot dalam Persentase

Meskipun sulit untuk menentukan secara pasti kerusakan otak pada persentase TikTok, banyak pengguna merasa bahwa terlalu banyak feed mereka yang sesuai dengan deskripsi. Beberapa pelanggar umum meliputi:

  • Flashy Chaos: Video yang diedit berlebihan dengan lampu berkedip, suara keras, dan teks yang berlebihan.
  • Pengulangan Tren Tanpa Akhir: Melihat tarian atau meme yang sama untuk ke-20 kalinya dalam satu sesi gulir.
  • Peretasan Kehidupan Palsu: Peretasan berlebihan yang gagal dilakukan, membuat pemirsa merasa tertipu.
  • Video Reaksi Ringan: Ekspresi berlebihan yang dipadukan tanpa komentar bermakna.

Konten inilah yang mendorong persentase pembusukan otak pada video TikTok, karena pengguna mulai mengenali pola dalam feed mereka yang membuat mereka merasa hampa.

Bagaimana Munculnya Gerakan Anti Busuk Otak

Ketika semakin banyak pengguna TikTok yang mulai menyadari efek dari konten yang merangsang secara berlebihan, sebuah tren tandingan pun muncul: pembuat konten mulai memproduksi video yang lebih lambat dan lebih bijaksana yang dirancang untuk melawan kata-kata busuk otak TikTok seperti “luar biasa”, “kacau”, dan “dangkal”.

Siapa yang Memimpin Perjuangan Melawan Pembusukan Otak TikTok?

  1. Pembuat Mindfulness: TikToker berbagi rutinitas yang menenangkan, vlog yang berjalan lambat, atau konten bergaya ASMR untuk membantu pengguna melakukan detoksifikasi dari rangsangan berlebihan.
  2. Kreator Pendidikan: Penelusuran mendalam ke dalam sejarah, sains, atau hobi menawarkan substansi, membuktikan bahwa TikTok dapat menghibur sekaligus memperkaya.
  3. Kreator Estetika Minimalis: Visual sederhana dengan tempo yang lembut memberikan pemirsa istirahat yang sangat dibutuhkan dari kekacauan.

Mengapa Pembusukan Otak TikTok Menjadi Masalah bagi Merek

Bagi para pebisnis, dimasukkan ke dalam kategori pembusukan otak TikTok adalah risiko yang tidak ingin diambil oleh siapa pun. Membuat iklan yang merangsang secara berlebihan atau berulang-ulang yang terasa seperti konten yang merusak otak dapat menyebabkan:

  • Hilangnya Kepercayaan: Audiens langsung mengenali konten bernilai rendah. Jika merek Anda berkontribusi terhadap pembusukan otak TikTok, Anda akan kehilangan kredibilitas.
  • Kelelahan Iklan: Paparan iklan yang dangkal atau terlalu merangsang secara berlebihan dapat mengasingkan pemirsa Anda.
  • Pembelanjaan yang Terbuang: Konten yang terasa seperti “TikTok yang membusuk otak” mungkin mendapatkan penayangan tetapi jarang menghasilkan keterlibatan atau konversi yang berarti.

Bagaimana Merek Dapat Menghindari Pembusukan Otak di TikTok

1. Jaga agar Konten Tetap Otentik

TikTok berkembang pesat dalam video nyata dan relevan. Hindari memproduksi iklan secara berlebihan atau mengejar setiap tren hanya untuk menyesuaikan diri. Keaslian lebih penting daripada flash. Jadilah kreatif.

2. Fokus pada Bercerita

Buat iklan yang menceritakan sebuah kisah, membangkitkan emosi, atau memberikan nilai. Pemirsa lebih cenderung terlibat dengan konten yang memiliki resonansi lebih dalam.

3. Sederhanakan Visual

Hilangkan rangsangan berlebihan—tidak ada lampu berkedip, audio keras, atau pengeditan yang kacau. Visual yang bersih dengan tempo yang bijaksana sangat membantu menghindari kata-kata busuk otak di TikTok seperti "kacau" atau "luar biasa".

4. Berkolaborasi Dengan Kreator yang Disengaja

Bermitralah dengan TikToker yang fokus pada konten bermakna dan bertempo lambat. Mereka telah membangun kepercayaan dengan audiensnya, yang dapat membantu merek Anda menonjol.

Pikiran Terakhir: Melawan Kebusukan

Munculnya kebusukan otak di TikTok adalah peringatan bagi merek dan pembuat konten.

Pengguna menjadi lebih sadar akan konten yang terlalu menstimulasi dan dangkal, mengajukan pertanyaan seperti berapa banyak video di TikTok yang mengalami pembusukan otak dalam persentase online, dan mencari pembuat konten yang menawarkan sesuatu yang bermakna.

Agar tetap relevan, merek perlu membuang formula busuk otak dan merangkul konten yang menghubungkan. Baik melalui penyampaian cerita, kesederhanaan, atau kolaborasi dengan pembuat konten yang bijaksana, kuncinya adalah membuat video yang menarik, bukan melelahkan. Temukan ide baru untuk postingan TikTok dan iklan TikTok Anda.

Karena di TikTok, menghindari kebusukan otak bukan sekadar tren—ini adalah masa depan untuk tetap autentik dan membangun kepercayaan.