Membuat Strategi Retensi Pelanggan yang Sukses: Tip dan Trik

Diterbitkan: 2023-05-08

Sebagai pemilik bisnis, Anda mungkin telah mencurahkan banyak waktu, sumber daya, dan energi untuk mendapatkan pelanggan baru. Tapi pernahkah Anda berhenti untuk mempertimbangkan biaya kehilangan pelanggan yang diperoleh dengan susah payah itu? Menurut penelitian, mendapatkan pelanggan baru lima kali lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Itulah mengapa strategi retensi pelanggan yang sukses sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang dan pertumbuhan bisnis Anda. Dalam posting blog ini, kami akan mengeksplorasi beberapa tip dan trik untuk membantu Anda membuat strategi retensi pelanggan yang efektif yang tidak hanya akan membuat pelanggan Anda saat ini senang tetapi juga menarik pelanggan baru dari mulut ke mulut. Jadi, kencangkan sabuk pengaman dan bersiaplah untuk membawa bisnis Anda ke level selanjutnya!

Daftar isi

Mengapa retensi pelanggan penting?

Retensi pelanggan adalah tindakan menjaga pelanggan tetap terlibat dengan bisnis Anda dalam jangka waktu yang lama. Ini adalah bagian penting dari strategi bisnis apa pun karena menawarkan banyak manfaat yang dapat membantu meningkatkan kesuksesan dan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan. Di bagian ini, kita akan membahas mengapa retensi pelanggan itu penting dan menyoroti beberapa manfaat yang dapat diberikannya untuk bisnis Anda.

Peningkatan pendapatan: Salah satu manfaat paling signifikan dari retensi pelanggan adalah peningkatan pendapatan. Saat Anda mempertahankan pelanggan, mereka cenderung terus membeli dari bisnis Anda dari waktu ke waktu. Ini berarti Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan uang untuk mendapatkan pelanggan baru, yang bisa jadi mahal. Menurut penelitian, meningkatkan tingkat retensi pelanggan sebesar 5% saja dapat meningkatkan keuntungan sebesar 25% hingga 95%. Hal ini menunjukkan bahwa mempertahankan pelanggan dapat berdampak signifikan pada keuntungan bisnis.

Loyalitas pelanggan: Retensi pelanggan juga penting untuk membangun loyalitas pelanggan. Ketika pelanggan setia pada suatu bisnis, mereka cenderung melakukan pembelian berulang, memberikan ulasan positif, dan merujuk teman dan keluarga mereka ke bisnis Anda. Ini dapat membantu menciptakan basis pelanggan yang kuat yang berkomitmen pada merek dan nilai Anda. Penelitian menunjukkan bahwa pelanggan setia lima kali lebih mungkin untuk membeli kembali, empat kali lebih mungkin untuk merujuk teman dan keluarga, dan tujuh kali lebih mungkin untuk mencoba produk atau layanan baru dari merek yang sudah dikenal.

Advokasi merek: Mempertahankan pelanggan juga dapat mengarah pada advokasi merek, yaitu saat pelanggan menjadi pendukung merek Anda dan merekomendasikannya kepada orang lain. Pemasaran dari mulut ke mulut adalah salah satu bentuk periklanan yang paling ampuh, dan dapat membantu menarik pelanggan baru ke bisnis Anda. Menurut penelitian, 92% konsumen memercayai rekomendasi dari teman dan keluarga daripada bentuk iklan lainnya. Artinya, memiliki pelanggan setia yang mengadvokasi merek Anda dapat membantu menarik pelanggan baru dan mengembangkan bisnis Anda.

Studi kasus: Contoh bagus tentang manfaat retensi pelanggan dapat dilihat dengan program keanggotaan Amazon Prime. Dengan menawarkan manfaat eksklusif kepada pelanggannya, seperti pengiriman gratis dan akses ke layanan streaming, Amazon mampu mempertahankan pelanggannya dan meningkatkan nilai seumur hidup mereka. Faktanya, anggota Perdana menghabiskan rata-rata $1.400 per tahun di Amazon, dibandingkan dengan anggota non-Prime yang menghabiskan rata-rata $600 per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa dengan mempertahankan pelanggan, Amazon mampu meningkatkan pendapatannya dan menciptakan basis pelanggan yang loyal secara signifikan.

Memahami pelanggan Anda

Memahami pelanggan Anda adalah aspek penting dalam menciptakan strategi retensi pelanggan yang sukses. Ini melibatkan mengetahui kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan Anda, sehingga Anda dapat menyesuaikan produk, layanan, dan upaya pemasaran Anda untuk memenuhi harapan mereka. Di bagian ini, kita akan membahas pentingnya mengenal pelanggan Anda, memberikan tips tentang cara mengumpulkan umpan balik pelanggan, dan membahas peran segmentasi pelanggan dalam menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi untuk setiap pelanggan.

Pentingnya mengetahui pelanggan Anda: Mengetahui pelanggan Anda sangat penting untuk menciptakan strategi retensi pelanggan yang sukses. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, Anda dapat menyesuaikan produk, layanan, dan upaya pemasaran untuk memenuhi harapan mereka. Ini dapat membantu meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang dapat mengarah pada peningkatan pendapatan dan advokasi merek. Penelitian menunjukkan bahwa 70% pelanggan cenderung setia pada merek yang menunjukkan pemahaman dan empati terhadap kebutuhan mereka.

Kiat mengumpulkan umpan balik pelanggan: Mengumpulkan umpan balik pelanggan adalah bagian penting untuk memahami pelanggan Anda. Ini dapat memberikan wawasan berharga tentang apa yang disukai dan tidak disukai pelanggan Anda tentang produk atau layanan Anda, dan apa yang ingin mereka tingkatkan. Berikut adalah beberapa tip tentang cara mengumpulkan umpan balik pelanggan:

  1. Survei: Survei adalah cara yang efektif untuk mengumpulkan umpan balik pelanggan. Anda dapat membuat survei menggunakan alat online, seperti SurveyMonkey atau Google Forms, dan mendistribusikannya ke pelanggan Anda melalui email atau media sosial.
  2. Pemantauan media sosial: Platform media sosial adalah cara yang bagus untuk memantau umpan balik pelanggan. Anda dapat melacak penyebutan merek dan produk Anda di media sosial dan menanggapi umpan balik dan kekhawatiran pelanggan.
  3. Umpan balik layanan pelanggan: Mengumpulkan umpan balik dari interaksi layanan pelanggan dapat memberikan wawasan berharga tentang apa yang dicari pelanggan Anda. Dorong tim layanan pelanggan Anda untuk meminta umpan balik setelah menyelesaikan masalah pelanggan.

Peran segmentasi pelanggan: Segmentasi pelanggan melibatkan membagi pelanggan Anda ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik umum, seperti demografi, perilaku, atau preferensi. Ini memungkinkan Anda membuat kampanye pemasaran bertarget dan pengalaman yang dipersonalisasi untuk setiap grup pelanggan. Berikut adalah beberapa cara untuk menggunakan segmentasi pelanggan:

  1. Pemasaran yang dipersonalisasi: Dengan mensegmentasi pelanggan, Anda dapat membuat kampanye pemasaran bertarget yang disesuaikan dengan preferensi masing-masing kelompok pelanggan.
  2. Pengembangan produk: Segmentasi pelanggan dapat memberikan wawasan tentang jenis produk atau layanan yang dicari oleh setiap kelompok pelanggan, yang dapat membantu Anda mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan mereka.
  3. Layanan pelanggan: Dengan mensegmentasi pelanggan Anda, Anda dapat memberikan pengalaman layanan pelanggan yang dipersonalisasi yang memenuhi kebutuhan dan preferensi unik mereka.

Membuat rencana retensi pelanggan

Membuat rencana retensi pelanggan adalah komponen penting dari setiap strategi bisnis. Ini melibatkan pengembangan rencana untuk membuat pelanggan Anda yang sudah ada senang dan setia pada merek Anda. Di bagian ini, kami akan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara membuat rencana retensi pelanggan, membahas komponen utama rencana retensi pelanggan, dan memberikan contoh rencana retensi pelanggan yang berhasil.

Panduan langkah demi langkah tentang cara membuat rencana retensi pelanggan:

Langkah 1: Identifikasi tujuan retensi Anda: Mulailah dengan menentukan apa yang ingin Anda capai dengan rencana retensi pelanggan Anda. Ini bisa mengurangi tingkat churn, meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan, atau meningkatkan kepuasan pelanggan.

Langkah 2: Tentukan metrik retensi Anda: Identifikasi metrik yang akan Anda gunakan untuk melacak kemajuan Anda menuju sasaran retensi. Ini dapat mencakup metrik seperti tingkat retensi pelanggan, nilai seumur hidup pelanggan, atau Net Promoter Score (NPS).

Langkah 3: Analisis data pelanggan Anda: Analisis data pelanggan Anda untuk mengidentifikasi tren dan pola perilaku pelanggan. Ini akan membantu Anda memahami mengapa pelanggan pergi, apa yang memotivasi mereka untuk bertahan, dan jenis pelanggan apa yang paling berharga bagi bisnis Anda.

Langkah 4: Kembangkan taktik retensi: Berdasarkan analisis Anda, kembangkan serangkaian taktik untuk meningkatkan retensi pelanggan. Ini dapat mencakup meningkatkan pengalaman pelanggan, memberikan penawaran yang dipersonalisasi, atau menerapkan program loyalitas.

Langkah 5: Terapkan dan pantau rencana retensi Anda: Terapkan taktik retensi dan pantau kemajuan Anda menuju sasaran retensi. Tinjau dan sesuaikan rencana Anda secara terus-menerus berdasarkan hasil Anda.

Komponen utama dari rencana retensi pelanggan:

  1. Menetapkan tujuan retensi: Tentukan apa yang ingin Anda capai dengan rencana retensi pelanggan Anda.
  2. Menentukan metrik retensi: Identifikasi metrik yang akan Anda gunakan untuk melacak kemajuan Anda menuju sasaran retensi.
  3. Menganalisis data pelanggan: Analisis data pelanggan Anda untuk mengidentifikasi tren dan pola perilaku pelanggan.
  4. Mengembangkan taktik retensi: Berdasarkan analisis Anda, kembangkan serangkaian taktik untuk meningkatkan retensi pelanggan.
  5. Menerapkan dan memantau rencana: Terapkan taktik retensi Anda dan pantau kemajuan Anda menuju sasaran retensi.

Contoh rencana retensi pelanggan yang sukses:

  1. Amazon Prime: Program loyalitas Amazon, yang menawarkan pengiriman gratis, akses ke layanan streaming, dan manfaat lainnya, berperan penting dalam menjaga pelanggan tetap setia pada merek tersebut.
  2. Penghargaan Starbucks: Program penghargaan Starbucks, yang menawarkan minuman gratis dan keuntungan lainnya, telah membantu merek tersebut membangun basis pelanggan yang loyal.
  3. Dropbox: Program rujukan Dropbox, yang memberi penghargaan kepada pelanggan karena merujuk teman dan keluarga ke layanan tersebut, telah membantu merek tersebut meningkatkan retensi dan akuisisi pelanggan.

Taktik untuk mempertahankan pelanggan

Mempertahankan pelanggan sangat penting untuk bisnis apa pun, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada harganya jauh lebih murah daripada mendapatkan yang baru. Di bagian ini, kami akan memberikan daftar taktik yang dapat digunakan bisnis untuk mempertahankan pelanggan mereka, kiat tentang cara menerapkan taktik ini secara efektif, dan contoh taktik mempertahankan pelanggan yang berhasil.

  1. Program Loyalitas: Program loyalitas adalah taktik populer yang digunakan oleh bisnis untuk mempertahankan pelanggan. Program ini menawarkan hadiah, seperti diskon, produk gratis, atau fasilitas eksklusif, kepada pelanggan yang membeli dari bisnis berulang kali.

Tips: Pastikan program loyalitas mudah dipahami, menawarkan reward yang bermakna, dan dapat diakses oleh semua pelanggan. Gunakan data pelanggan untuk mempersonalisasi penghargaan dan komunikasi untuk membuat pelanggan merasa dihargai.

Contoh: Program Beauty Insider Sephora menawarkan akses eksklusif kepada anggota untuk penjualan, promosi, dan acara, serta sampel gratis dan hadiah ulang tahun.

  1. Komunikasi yang Dipersonalisasi: Komunikasi yang dipersonalisasi melibatkan penyesuaian pesan pemasaran dan interaksi pelanggan dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan individu.

Kiat: Gunakan data pelanggan untuk mempersonalisasi komunikasi dan interaksi. Kirim email yang dipersonalisasi, rekomendasikan produk berdasarkan pembelian sebelumnya, dan tawarkan promosi dan diskon yang ditargetkan.

Contoh: Netflix menggunakan riwayat tontonan pelanggan untuk merekomendasikan konten baru yang mungkin menarik bagi pemirsa.

  1. Layanan Pelanggan yang Luar Biasa: Layanan pelanggan yang luar biasa melibatkan melampaui dan melampaui untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Ini termasuk tanggapan yang cepat dan bermanfaat untuk pertanyaan dan keluhan.

Kiat: Latih perwakilan layanan pelanggan untuk memberikan layanan terbaik, tanggapi keluhan dengan cepat dan efektif, dan tawarkan kompensasi atau penyelesaian jika diperlukan.

Contoh: Zappos dikenal dengan layanan pelanggannya yang luar biasa, kebijakan pengembalian dan penukaran gratis, dan hotline layanan pelanggan 24/7.

  1. Konten atau Penawaran Eksklusif: Menawarkan konten atau penawaran eksklusif kepada pelanggan dapat membuat mereka merasa dihargai dan mendorong bisnis berulang.

Kiat: Gunakan data pelanggan untuk memahami konten dan penawaran apa yang paling menarik bagi segmen pelanggan tertentu. Promosikan eksklusivitas dan jelaskan bahwa penawaran hanya tersedia untuk pelanggan yang sudah ada.

Contoh: Spotify menawarkan konten eksklusif dan akses awal ke tiket konser dan acara untuk pelanggan premiumnya.

  1. Membangun Komunitas: Membangun komunitas di sekitar merek atau produk dapat menciptakan rasa loyalitas dan rasa memiliki di antara pelanggan.

Kiat: Gunakan media sosial dan platform online lainnya untuk membina komunitas pelanggan yang berbagi minat dan nilai terkait merek. Mendorong partisipasi dan keterlibatan pelanggan.

Contoh: Peloton telah membangun komunitas pelanggan yang kuat melalui kehadirannya di media sosial dan grup komunitas online.

Mengukur keberhasilan strategi retensi pelanggan Anda

Membuat strategi retensi pelanggan penting untuk bisnis apa pun, tetapi sama pentingnya untuk mengukur keberhasilan strategi tersebut. Pada bagian ini, kami akan membahas pentingnya mengukur keberhasilan strategi retensi pelanggan Anda, memberikan contoh metrik yang dapat digunakan untuk mengukur retensi pelanggan, dan menawarkan tip tentang cara menganalisis metrik tersebut dan melakukan perbaikan pada strategi retensi pelanggan Anda.

Pentingnya Mengukur Retensi Pelanggan:

Mengukur keberhasilan strategi retensi pelanggan Anda sangat penting karena beberapa alasan:

  1. Ini memungkinkan Anda untuk menentukan keefektifan strategi Anda saat ini dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
  2. Ini membantu Anda mengidentifikasi tren dan pola perilaku pelanggan yang dapat menginformasikan strategi masa depan.
  3. Ini memberikan wawasan tentang kesehatan bisnis Anda secara keseluruhan dan potensinya untuk pertumbuhan jangka panjang.

Metrik untuk Mengukur Retensi Pelanggan:

Beberapa metrik dapat digunakan untuk mengukur retensi pelanggan, termasuk:

  1. Nilai Umur Pelanggan (CLV): CLV mengukur nilai total yang dibawa pelanggan ke bisnis Anda selama hubungan mereka dengan merek Anda. Ini memperhitungkan frekuensi pembelian pelanggan, nilai pesanan rata-rata, dan lamanya waktu mereka tetap menjadi pelanggan.
  2. Tingkat Churn: Tingkat Churn mengukur persentase pelanggan yang menghentikan hubungan mereka dengan merek Anda selama periode tertentu. Tingkat churn yang tinggi menunjukkan bahwa pelanggan tidak dipertahankan secara efektif.
  3. Net Promoter Score (NPS): NPS mengukur kemungkinan pelanggan merekomendasikan merek Anda kepada orang lain. Ini memberikan wawasan tentang kepuasan dan loyalitas pelanggan secara keseluruhan.

Menganalisis Metrik dan Melakukan Perbaikan:

Untuk menganalisis metrik ini secara efektif dan meningkatkan strategi retensi pelanggan Anda, pertimbangkan tips berikut:

  1. Tetapkan sasaran: Tetapkan sasaran retensi pelanggan Anda dan identifikasi metrik yang akan membantu Anda mengukur kemajuan menuju sasaran tersebut.
  2. Lacak metrik secara teratur: Lacak dan analisis metrik retensi pelanggan secara teratur untuk mengidentifikasi pola dan tren perilaku pelanggan.
  3. Segmentasikan pelanggan: Gunakan segmentasi pelanggan untuk memahami kelompok pelanggan yang berbeda dengan lebih baik dan sesuaikan strategi retensi Anda.
  4. Gunakan umpan balik pelanggan: Minta umpan balik pelanggan untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka dan gunakan informasi ini untuk meningkatkan strategi retensi Anda.
  5. Eksperimen dengan taktik baru: Uji taktik retensi baru untuk melihat apa yang terbaik untuk bisnis Anda dan sesuaikan strategi Anda.

Membungkus Kata

Menciptakan strategi retensi pelanggan yang sukses sangat penting untuk bisnis apa pun yang ingin berkembang di pasar yang kompetitif. Dengan mengikuti tip dan trik yang diuraikan dalam artikel ini, Anda dapat mengembangkan rencana yang solid yang berfokus pada membangun hubungan pelanggan yang kuat. Dari memberikan layanan pelanggan yang luar biasa hingga menawarkan pengalaman yang dipersonalisasi, ada banyak cara untuk membuat pelanggan Anda kembali lagi. Ingatlah untuk selalu mendengarkan umpan balik mereka dan menyesuaikan pendekatan Anda. Dengan strategi retensi pelanggan yang dijalankan dengan baik, Anda dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, meningkatkan pendapatan, dan mengembangkan bisnis Anda dari waktu ke waktu.