3 level strategi komunitas

Diterbitkan: 2023-02-22

Setiap bisnis membutuhkan strategi komunitas. Ini dapat membuat pelanggan merasa menjadi bagian dari perusahaan, membantu menyebarkan berita tentang produk atau layanan Anda, dan membangun fondasi loyalitas merek. Ada tiga tingkat keterlibatan komunitas: Bangun Fondasi, Tumbuhkan dan Libatkan, serta Ukur dan Optimalkan.

Artikel ini akan mengajari Anda cara menerapkan setiap tingkat keterlibatan komunitas pada bisnis Anda dan mengukur kesuksesan setiap strategi. Di akhir artikel ini, Anda akan dapat menyusun strategi keterlibatan komunitas yang efektif untuk membantu bisnis Anda tumbuh dan berkembang!

Iklan Tema Pemerintahan

Daftar isi

Apa itu strategi komunitas?

Strategi komunitas mengacu pada rencana dan pendekatan organisasi untuk membangun, tumbuh, dan terlibat dengan komunitas pengguna atau pelanggannya. Strategi komunitas yang dirancang dengan baik dapat membantu organisasi membina hubungan yang lebih dalam dengan audiens mereka dan pada akhirnya mencapai tujuan bisnis. Artikel ini akan mengeksplorasi tiga tingkat strategi komunitas dan membahas bagaimana organisasi dapat memanfaatkan setiap tingkat untuk memaksimalkan dampaknya.

Level 1: Bangun Fondasi

Level pertama dari strategi komunitas adalah membangun fondasi. Level ini adalah tentang menciptakan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung komunitas, seperti menetapkan misi, menentukan tujuan, dan menyiapkan alat dan proses. Pada tingkat ini, organisasi harus mengidentifikasi nilai-nilai intinya dan bagaimana menyelaraskannya dengan pelanggan atau penggunanya. Ini dapat mencakup pernyataan misi, visi, dan nilai merek.

Penting juga untuk menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas bagi komunitas. Sasaran ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). Mereka harus selaras dengan tujuan bisnis keseluruhan organisasi, seperti meningkatkan pendapatan, memperluas basis pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan, atau menciptakan kesadaran merek.

Setelah organisasi mengidentifikasi misi, nilai, dan tujuannya, inilah saatnya untuk menetapkan alat dan proses untuk mendukung komunitas. Ini dapat mencakup menyiapkan saluran media sosial, membuat forum komunitas, atau menerapkan sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM). Organisasi juga harus menetapkan peran dan tanggung jawab tim manajemen komunitasnya , termasuk moderator, administrator, dan manajer komunitas.

Pada level ini, mendengarkan umpan balik pelanggan dan terlibat dengan mereka untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka sangatlah penting. Ini dapat mencakup melakukan survei, menyelenggarakan grup fokus, atau menghubungi pelanggan satu per satu. Umpan balik ini akan membantu organisasi menyempurnakan strategi komunitas mereka dan memastikannya disesuaikan dengan kebutuhan audiens mereka.

Level 2: Tumbuh dan Terlibat

Level kedua dari strategi komunitas adalah menumbuhkan dan melibatkan komunitas . Level ini adalah tentang membangun hubungan pelanggan dan menciptakan rasa memiliki dan kepemilikan dalam komunitas. Organisasi harus menciptakan interaksi yang bermakna dengan anggota komunitasnya, memberikan nilai, dan menumbuhkan budaya positif.

Untuk menumbuhkan komunitas, organisasi perlu membuat konten yang selaras dengan audiens mereka, seperti postingan blog, video, podcast, atau webinar. Konten ini harus informatif, mendidik, dan menghibur, serta selaras dengan nilai dan tujuan organisasi. Membuat jadwal penerbitan yang konsisten sangat penting untuk membangun antisipasi dan keterlibatan.

Keterlibatan sangat penting untuk membangun komunitas yang berkembang. Organisasi harus secara aktif mendengarkan pelanggan mereka dan segera menanggapi umpan balik mereka. Ini dapat mencakup membalas komentar di media sosial, berpartisipasi dalam forum komunitas, atau menyelenggarakan acara atau webinar. Penting juga untuk menciptakan budaya inklusivitas, di mana suara setiap orang didengar, dan semua pendapat dihormati.

Untuk menumbuhkan budaya positif, organisasi harus membuat pedoman dan praktik terbaik yang menetapkan harapan bagi anggota masyarakat. Pedoman ini dapat mencakup aturan untuk memposting konten, berinteraksi dengan orang lain, dan menyelesaikan konflik. Organisasi juga harus merayakan pencapaian dan kontribusi anggota komunitas mereka dan memberikan kesempatan untuk pengakuan dan kemajuan.

Level 3: Ukur dan Optimalkan

Level ketiga dari strategi komunitas adalah mengukur dan mengoptimalkan. Level ini adalah tentang menganalisis kinerja strategi komunitas dan membuat keputusan berdasarkan data untuk meningkatkannya secara berkelanjutan. Organisasi perlu melacak indikator kinerja utama (KPI) dan metrik untuk menilai dampak masyarakat terhadap sasaran bisnis.

Untuk mengukur dampak komunitas, organisasi harus melacak metrik seperti tingkat keterlibatan, analisis sentimen, skor kepuasan pelanggan, dan pendapatan yang dihasilkan dari komunitas. Metrik ini dapat memberikan wawasan tentang keefektifan strategi komunitas dan mengidentifikasi area perbaikan.

Setelah organisasi mengidentifikasi area untuk perbaikan, inilah saatnya untuk mengoptimalkan komunitas.

Iklan Tema BuddyX

Membungkus Semuanya|3 Tingkat Strategi Komunitas

Kesimpulannya, strategi komunitas yang dirancang dengan baik dapat menjadi alat yang ampuh untuk membangun hubungan pelanggan yang kuat, memupuk reputasi merek yang positif, dan mencapai tujuan bisnis.

Organisasi harus membangun landasan yang kokoh untuk mengembangkan strategi komunitas yang efektif dengan menetapkan misi, nilai, dan tujuan mereka, menyiapkan alat dan proses yang diperlukan, dan secara aktif mendengarkan umpan balik pelanggan.

Mereka kemudian harus fokus untuk menumbuhkan dan melibatkan komunitas dengan membuat konten yang berharga, mendorong inklusivitas, dan membangun budaya yang positif. Terakhir, organisasi harus mengukur dan mengoptimalkan strategi komunitas dengan melacak indikator kinerja utama, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan membuat keputusan berdasarkan data untuk terus ditingkatkan.

Dengan mengikuti ketiga tingkat strategi komunitas ini, organisasi dapat menciptakan komunitas yang berkembang yang memberikan nilai jangka panjang bagi organisasi dan pelanggannya.