Jenis-Jenis Motivasi Siswa
Diterbitkan: 2023-04-10Siswa menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya saat kami menjalani normal baru pembelajaran jarak jauh. Menatap layar selama berjam-jam, mengelola gangguan di rumah, dan mengikuti kursus dapat merugikan siswa yang paling rajin sekalipun. Tidak mengherankan bahwa tingkat motivasi telah terpukul. Namun jangan takut, karena dalam postingan blog ini, kami akan mempelajari berbagai jenis motivasi untuk siswa yang dapat membantu Anda tetap di jalur, bahkan di kelas virtual. Dari motivasi intrinsik, didorong oleh minat dan hasrat pribadi, hingga motivasi ekstrinsik, yang berasal dari penghargaan dan pengakuan eksternal, kami akan menjelajahi berbagai strategi untuk tetap termotivasi selama kursus online. Pada akhir posting ini, Anda akan memiliki seperangkat teknik untuk memanfaatkan dorongan batin Anda dan mengatasi setiap tantangan dengan semangat baru. Jadi, mari selami dan nyalakan kembali motivasi Anda untuk belajar online!
Daftar isi
Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah jenis motivasi yang berasal dari dalam diri individu berdasarkan minat, hasrat, dan nilai-nilai mereka. Ini didorong oleh keinginan internal untuk belajar, mengeksplorasi, dan mencapai daripada penghargaan atau pengakuan eksternal. Contoh motivasi intrinsik termasuk membaca buku untuk kesenangan, mengejar hobi, atau mengerjakan proyek yang menantang untuk kesenangan belajar.
Ada beberapa manfaat memanfaatkan motivasi intrinsik sebagai siswa. Pertama dan terutama, siswa yang termotivasi secara intrinsik cenderung lebih terlibat dalam studi mereka. Mereka lebih cenderung berpartisipasi aktif di kelas, mengajukan pertanyaan, dan mencari informasi baru. Selain itu, siswa yang termotivasi secara intrinsik cenderung lebih kreatif dan inovatif, karena kendala ekspektasi eksternal tidak mengikat mereka. Terakhir, motivasi intrinsik juga dapat mengarah pada peningkatan self-efficacy, atau keyakinan pada kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan, yang dapat menjadi aset berharga untuk sukses di sekolah dan seterusnya.
Jadi, bagaimana siswa memanfaatkan motivasi intrinsik mereka? Salah satu caranya adalah menetapkan tujuan pribadi yang selaras dengan minat dan nilai mereka. Misalnya, seorang siswa yang tertarik pada ilmu lingkungan mungkin menetapkan tujuan untuk meneliti dan menerapkan praktik berkelanjutan di komunitasnya. Dengan menetapkan tujuan yang bermakna secara pribadi, siswa lebih cenderung merasa termotivasi untuk mencapainya.
Cara lain untuk memanfaatkan motivasi intrinsik adalah menemukan makna dalam studi seseorang. Ini melibatkan identifikasi bagaimana subjek berhubungan dengan nilai dan minat seseorang. Misalnya, seorang siswa yang mempelajari sejarah mungkin menemukan makna dalam mempelajari perjuangan dan kemenangan generasi masa lalu dan bagaimana kaitannya dengan masa kini.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah jenis motivasi yang berasal dari penghargaan atau pengakuan eksternal daripada keinginan internal untuk belajar atau berprestasi. Ini didorong oleh insentif seperti nilai, penghargaan, atau kompetisi. Contoh motivasi ekstrinsik termasuk belajar untuk nilai bagus, bekerja untuk mendapatkan bonus, atau berjuang untuk diakui prestasinya.
Ada beberapa manfaat memanfaatkan motivasi ekstrinsik sebagai siswa. Pertama, motivasi ekstrinsik dapat meningkatkan kinerja dengan memberikan tujuan yang jelas dan arah. Itu juga dapat menumbuhkan rasa persaingan yang sehat, mendorong siswa untuk berjuang untuk keunggulan. Terakhir, motivasi ekstrinsik dapat memberikan rasa pengakuan atau penghargaan, yang dapat menjadi sumber umpan balik dan penguatan yang berharga.
Namun, hanya mengandalkan motivasi ekstrinsik dapat memiliki potensi kelemahan. Salah satu risikonya adalah siswa mungkin kehilangan kepuasan pribadi dan kenikmatan belajar. Mereka mungkin menjadi begitu fokus untuk mencapai penghargaan eksternal sehingga mereka lupa untuk terlibat dengan materi atau menemukan makna dalam studi mereka. Selain itu, terlalu mengandalkan motivasi ekstrinsik dapat menyebabkan kelelahan, karena siswa mungkin kewalahan oleh tekanan untuk berprestasi.

Untuk menggunakan motivasi ekstrinsik secara sehat, siswa dapat memulai dengan menetapkan tujuan yang dapat dicapai yang selaras dengan minat dan nilai mereka. Misalnya, seorang siswa yang tertarik dengan ilmu komputer mungkin menetapkan tujuan untuk membuat aplikasi yang membahas masalah dunia nyata. Selain itu, mencari umpan balik dari orang lain dapat menjadi sumber motivasi dan penguatan yang berharga. Siswa dapat meminta umpan balik dari guru, teman sebaya, atau mentor untuk membantu mereka tetap di jalur dan meningkatkan kinerja mereka.
Motivasi Sosial
Motivasi sosial mengacu pada motivasi dari interaksi dan hubungan sosial, seperti keinginan untuk terhubung, memiliki, dan persetujuan dari orang lain. Contoh motivasi sosial termasuk belajar dengan teman sebaya, berpartisipasi dalam proyek kelompok, atau mencari bimbingan dari seorang guru atau mentor.
Salah satu manfaat utama motivasi sosial adalah dapat meningkatkan rasa memiliki dan dukungan siswa. Ketika siswa merasa terhubung dengan komunitas teman sebaya atau mentor, mereka lebih cenderung merasa termotivasi untuk belajar dan berkembang. Motivasi sosial juga dapat memberikan rasa tanggung jawab, karena siswa mungkin merasa lebih bertanggung jawab atas kinerja mereka saat bekerja dengan orang lain.
Namun, hanya mengandalkan motivasi sosial dapat memiliki potensi kelemahan. Salah satu risikonya adalah siswa dapat membandingkan diri mereka dengan orang lain dan merasa kecil hati jika mereka tidak memenuhi syarat. Mereka mungkin juga merasakan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan harapan atau perilaku kelompok sosial mereka, yang dapat merusak pertumbuhan dan perkembangan pribadi mereka.
Untuk menumbuhkan motivasi sosial secara sehat, siswa dapat memulai dengan mengikuti kelompok belajar atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan nilai mereka. Mereka juga dapat mencari bimbingan dari seorang guru atau mentor yang dapat memberikan bimbingan dan dukungan. Selain itu, siswa dapat menggunakan media sosial dan platform online untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat dan tujuan yang sama.
Strategi untuk Tetap Termotivasi
Motivasi dapat datang dalam berbagai bentuk, termasuk motivasi intrinsik, ekstrinsik, dan sosial. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan memahaminya dapat membantu siswa menemukan motivasi yang mereka butuhkan untuk berhasil.
Motivasi intrinsik, misalnya, dapat menyebabkan peningkatan keterlibatan, kreativitas, dan self-efficacy, sedangkan motivasi ekstrinsik dapat menyebabkan peningkatan kinerja, daya saing, dan pengakuan. Di sisi lain, motivasi sosial dapat memberikan rasa memiliki, dukungan, dan akuntabilitas tetapi juga dapat menyebabkan perbandingan dan kesesuaian.
Terlepas dari jenis motivasinya, ada strategi umum yang dapat digunakan siswa untuk tetap termotivasi. Misalnya, memecah tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola dapat membuat mereka merasa tidak terlalu kewalahan. Merayakan kemenangan kecil, seperti menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan, juga dapat memberikan rasa pencapaian dan motivasi untuk melanjutkan. Beristirahat dan terlibat dalam aktivitas perawatan diri dapat membantu siswa mengisi ulang dan memfokuskan kembali.
Siswa perlu bereksperimen dengan berbagai jenis motivasi dan menemukan apa yang terbaik bagi mereka. Bagi sebagian orang, motivasi intrinsik mungkin paling efektif, sedangkan motivasi ekstrinsik atau sosial mungkin lebih membantu orang lain. Pada akhirnya, kuncinya adalah tetap terbuka terhadap berbagai sumber motivasi dan bersedia beradaptasi dan menyesuaikan sesuai kebutuhan.
Membungkus Kata | Jenis-Jenis Motivasi Siswa
Sebagai kesimpulan, kita telah membahas berbagai jenis motivasi yang dapat membantu siswa tetap berada di jalur dan mencapai tujuan mereka. Motivasi intrinsik dapat menyebabkan peningkatan keterlibatan dan kreativitas, dan motivasi ekstrinsik dapat menyebabkan peningkatan kinerja dan pengakuan, dan motivasi sosial dapat memberikan rasa memiliki dan akuntabilitas. Kami juga memberikan tips tentang bagaimana siswa dapat memanfaatkan berbagai jenis motivasi ini dan tetap termotivasi, seperti menetapkan tujuan pribadi, mencari umpan balik dari orang lain, dan mengembangkan jaringan yang mendukung.
Tetap termotivasi sangat penting untuk sukses sebagai siswa, baik di kelas tradisional atau kursus online. Sangat mudah untuk menjadi kewalahan atau putus asa. Namun, dengan memahami berbagai jenis motivasi dan bereksperimen dengan berbagai strategi, siswa dapat menemukan apa yang terbaik bagi mereka dan tetap berada di jalur yang benar.
Jika Anda berjuang untuk tetap termotivasi, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian. Hubungi rekan, instruktur, atau mentor Anda untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan. Ingatlah untuk merayakan kemenangan kecil Anda dan beristirahat untuk memulihkan tenaga dan memfokuskan kembali saat dibutuhkan.
Di bagian komentar, kami mengundang pembaca untuk membagikan strategi mereka untuk tetap termotivasi. Dengan berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain, kita semua dapat bekerja untuk mencapai tujuan kita dan tetap termotivasi sebagai siswa.